Sabtu, 29 Desember 2012

SYUKUR NIKMAT



SYUKUR NIKMAT
Ah,...sebelum berangkat ke kampus untuk menyampaikan materi kuliah, aku nulis dulu. Biar tabungan ku banyak, tapi bukan tabungan duit, melainkan tabungan tulisan.
Hari ini aku mau penulis syukur sesuai dengan judul di atas. Penulisan syukur bukan pada tataran praktis, melainkan sedikit teoritis.
Shobat ngariung sambil membaca do’a, sering dikatakan syukur, benarkah? Oh..jawabannya bisa benar bisa juga dikatakan tidak, bergantung pada apa yang digantung (niat).
Dalam artian kebahasaan yang dimaksud syukur adalah menggunakan seluruh karunia yang telah Allah berikan di jalan yang Allah ridha’i, bentuknya bisa beragam tergantung apa yang disyukuri. Jadi luas sekali syukur itu, tidak hanya di tataran ngariung, namun ngariung bagian dari syukur.
Banyak sekali yang harus penulis uraikan dalam dalam kaitannya dengan syukur, tetapi pada penulisan kali ini penulis akan lebih menjelaskan syukur pada tataran syukur yang berkaitan dengan mensyukuri panca Indera.
Komentar ulama dalam kitab Majalis Tsaniyah, salah satu kitab syarah kitab arbain. Komentarnya, bahwa shalat subuh dua rakaat merupakan wujud mensyukuri nikmat indera tangan (perasa) dengan tangan kita dapat mersakan apah sebuah benda itu kasar atau halus. Shalat dzuhur merupakan wujud mensyukuri nikpat penciuman, dengan indera ini manusia dapat mencium bau dari empat penjuru mata angin. Shalat ashar merupakan mensyukuri nikmat pendengaran dengan indera ini manusia dapat mendengar suara dari empat penjuru mata angin, sekalipun telinga hanya menghadapat kiri dan kanan. Shalat maghrib merupakan mensyukuri nikmat penglihatan dengan indera ini manusia dapat melihat tiga sisi, sekalipun dua mata memandang kedepan. Shalat isya mensyukuri nikmat lidah, dengan indera ini manusia dapat merasakan pahit, manis, panas dan dingin.
   

Tidak ada komentar:

Ceramah Maulud