Sabtu, 22 Desember 2012

KEWAJIBAN ORANG TUA



Kewajiban orang tua terhadap Anaknya

1.       Memberi nama yang baik, karena nama dipandang sebagai doa. Jadi tatakala anak dipanggil oleh siapapun, secara tidak langsung orang tersebut sudah didoakan oleh orang yang memanggil. Doa dipandang oleh islam oleh Islam adalah senjata dalam kehidupan dalam meraih dua kebahagiaan di dunia dan akhirat.  Jika demikian adanya, maka nama seseorang merupakan senjata bagi orang itu. Nama yang baik merupakan senjata yang baik, dan nama yang buruk merupakan senjata yang buruk.

Betapa penting sebuah nama dalam Agama Islam. Secara psikologi, jika nama anak baik akan melahirkan kepercayaan diri, dan kepercayaan diri merupakan modal awal untuk sukses. Menurut teori, keyakinan (kepercayaan diri) merupakan 60% pendorong kesuksesan.

Dalam diri manusia ada tiga kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual (keyakinan) emosional (keahlian) dan intelektual (logika). Dari tiga kecerdasan itu, ternyata kecerdasan spiritual menduduki rangking pertama, dan emosional rangking kedua, selebihnya intelektual yang merupakan satu persen untuk menghantarkan seseorang menjadi sukses.

Kecerdasan spiritual mencakup keyakinan akan masa depan, kebalikan dari masa depan suram (madesu). Orang yang yakin akan masa depan melahirkan husnudhan, yakni baik sangka atau dikatakan positif thinking.

Orang-orang besar di dalam dirinya selalu positif thingking. Menyakini bahwa masa depan lebih baik, maka segera ditata sejak dini. Orang seperti ini tidak akan mengenal lelah dan putus asa. Kolonel Sander contohnya, seorang pencipta bumbu kentaki, tidak putus asa dengan kegagalannya sebanyak 1009 kali dan terus mencoba, wal hasil di usia 56 tahun dia sukses menciptakan bumbu yang diimpikannya itu. Begitu juga dengan Sostro Jaya, pencipta tehbotol mengalami kegagalan sebanyak 97 kali, tetapi tidak putus asa, dan terbukti karyanya eksis sampai saat ini.
       
2.       Setelah memberi anak yang baik, didiklah akhlak yang baik. Akhlak yang baik merupakan kecerdasan emosional. Dengan akhlak orang akan mudah tertarik, hal apapun dalam dunia ini, bisnis atau yang lainnya lebih didominasi oleh akhlak. Seorang pedagang berakhlak akan lebih disukai dibanding dengan pedangan yang tidak meng-indahkah akhlak.

3.       Mengajarkan menulis, karena dengan menulis anak akan membaca. Berbeda jika hanya diajarkan membaca belum tentu menulis. Banyaknya bacaan seseorang dapat dilihat dari banyaknya tulisan, karena tidak mungkin seseorang dapat menulis dengan banyak tampa bacaan yang banyak. Bukankah dunia ini diselamatkan oleh penulis. Jika kita tahu sejarah masa lalu, ajaran-ajaran Islam karena itu jasa penulis. Tidak berlebihan jika islam sejak awal menanamkan pendidikan menulis sejak awwal.

4.       Selain Islam memerintahkan orang tua untuk menguatkan kecerdasan spiritual dan emosional. Islam juga memerintahkan orang tua untuk mengutkan fisiknya, dan Allah sangat mencintai orang-orang yang kuat segalanya. Fisik, psikis dan spiritualnya. Bentuk fisik yang ditawarkan oleh Rasul adalah melempar, berenang.

5.       Selain memperhatikan pendidikan Islam juga memperhatikan makanan yang akan diberikan kepada anak. Perintah Rasul yang harus diperhatikan selain hal di atas adalah memberi makan yang bergiji, sehingga antara perintah dan media cocok. Bagaimana mau membuat kueh dengan baik dan benar juga bisa dimakan, jika adonannya terbuat dari kotoran. Artinya bangaimana mau mendidik anak yang fintar dan shaleh, jika anak diberikan makanan yang tidak baik (halal).

6.       Islam juga sangat hati-hati, setelah mendidik, memberi makan juga nikahkan jika sudah datang jodohnya.     

Tidak ada komentar:

Ceramah Maulud