Senin, 31 Desember 2012

PUASA SEBAGAI TERAPI TERHADAP STROKE



PUASA SEBAGAI TERAPI TERHADAP STROKE
MATA KULIAH AGAMA DAN PSIKROTRAPI
Oleh:
Apipudin
10.2.00.1.05.08.0061





SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011

KATA PENGANTAR


          Al-Hamdulillah berkat rahmat Allah swt, makalah ini dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini tentunya sangat menyenangkan dan memuaskan penulis, karena di dalam keragu-ragu ternyata makalah ini dapat selesai. Pada awalnya penulis, merasa ragu apakah dapat menyelesaikan atau tidak tulisan ini, karena dalam makalah ini penulis harus dapat menggabungkan dua keilmuan yang berbeda, yaitu antara agama dan psikologi. Untuk keilmuan agama penulis tidak keberatan karena dari mulai SD-S-1, sudah belajar agama. Namun dalam ilmi pskologi sangat minim refrensi, tetapi karena penulis mengambil mata kuliah agama dan psikotrapi, sebagai konsekwensinya diakhir perkuliahan diberikan tugas oleh dosen menggabungkan antara agama dan kejiwaan. Dengan kerja keras, dan refrensi yang serba terbatas pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
            `ketertarikan penulis dalam mengambil mata kuliah ini, pada awalnya hanya menyesuaikan dengan waktu kosong penulis. Namun setelah diikuti secara terus-menerus, ternyata mata kuliah ini sangat mengasikan. Karena selama belajar banyak hal yang didapat. Yang lebih penting lagi sejak mengikuti mata kuliah ini, keyakinan penulis terhadap agama semakin kuat, dan sadar bahwa agama bukan hanya sebuah kewajiban melainkan kebutuhan manusia.
            Pada mata kuliah ini penulis seakan diajak pada suatu pernyataan, bahwa jika mau bahagia di dunia, berupa kesehatan jasmani dan rohani, dan keselamatan di akhirat, jalankanlah perintah agama.
            Harapan penulis semoga mata kuliah ini selalu tetap ada, karena mata kuliah ini dapat mencerdaskan spiritual, emosional, dan intelektual. Penulis yakin orang yang mengambil mata kuliah ini akan semakin dekat terhadap agama.
            Terakhir penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada para Dosen yang telah bersedia menyampaikan (Trasfer) ilumunya, semoga kami dapat mengamalkannya.



Penulis









 
PUASA SEBAGAI TERAPI STROKE


1.  PENDAHULUAN
Banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh manusia di dalam menghadapi permasalahan milenium ke tiga. Bila pada dua dekade yang lalu kita berada dalam kondisi yang lebih pasti, segala sesuatu bisa diprediksi secara linear; kini kita dihadapkan pada ketidak pastian. Sangat sulit untuk memprediksi apa yang bakal terjadi di masa depan.  Sesuatu yang merupakan kepastian hanyalah ketidakpastian itu sendiri. Situasi yang kita hadapi sekarang ini berbeda dengan situasi masa lalu. Bila diibaratkan dengan sebuah bahtera, masa tiga dekade yang lalu kita berlayar di sebuah sungai yang tenang yang segala lika-liku perjalanan sepanjang sungai dapat diprediksi. Secara pasti kita bisa memperhitungkan kapan sebuah tujuan akan dicapai. Kini kita telah memasuki situasi berlayar di arung jeram yang kita tidak pernah bisa memprediksi apa yang bakal terjadi di depan[1].
Kehadiran teknologi yang semakin canggih telah merubah gaya hidup manusia dan tuntutan pada kompetensi. Akibatnya kecemasan selalu menghantui hidup manusia. manusia yang hidup pada era teknologi selalu ketakutan, takut karirnya mati, takut kalah dalam persaingan hidup. Serba ketakutan menyebabkan manusia bekerja ekstra, tidak ada batasan waktu dan tempat. Di aman dan kapanpun manusia dapat bekerja, sehingga disadari atau tidak melahirkan pola hidup yang tidak beraturan. 
  Kemajuan zaman dan teknologi membawa manusia kearah hidup yang serba isntan, cepat dan praktis. Manusia dimanjakan oleh teknologi, apapun mudah didapat oleh manusia di era kemajuan ini, baik informasi, maupun yang lainnya. Jarak dan waktu sudah tidak ada persoalan, sebab diera kemajuan dunia tidak ada batas, antara satu orang dengan yang lainnya, antara desa dan kota, bahkan antara negara dengan negara. Tempat kerja, pasar, dan komunitas sudah mengarah kedunia maya. Orang bisa membeli sesuatu, hanya di kamar, tidak pernah bertemu dengan penjual.
Kemajuan zaman yang ditandai dengan perkembangan ilmu dan tehnologi, menjadikan manusia bekerja tidak ada batas yang jelas, baik tempat maupun waktu.  Komunikasi yang tidak dapat dibatasi oleh dingding yang kokoh, kapan dan di manapun manusia dapat berkomunikasi. Dizaman dahulu manusia hanya dapat beraktivitas disiang hari, bukan hanya bekerja, perangpun hanya dilakukan pada siang hari. Ketika matahari sudah terbenam pertanda berakhir dari tugasnya, berakhir juga aktivitas manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, bergeser pula segala aktivitas manusia, segalanya dapat disulap laksana pemain sircus yang lagi berlaga di atas pentas menghibur penonton, demi upah yang relatif kecil. Siang bisa menjadi malam, malampun bisa dijadikan siang. Kondisi seperti ini tidak mengidahkan hukum yang telah Allah swt gariskan[2]. Pelanggaran ini bukan tidak mengandung resiko, justru ancaman besar bagi manusia.
Satu sisi kemajuan teknologi memper mudah manusia, tetapi di sisi lain membawa dampak yang negatif bagi kehidupan manusia. sekurang-kurangnya manusia di zaman kemajuan kurang istirahat, dan hidup tidak teratur. Hal ini yang menyebabkan ketidak adilan terhadap tubuhnya sendiri. Tidak berlebihan jika manusia di zaman kemajuan, gampang marah, mudah putus asa, dan mudah kena penyakit. Tidak mengejutkan jika hari-demi-hari bermunculan berbagai jenis penyakit. Baik penyakit ringan sampai penyakit yang menyebabkan kematian.
Dampak dari hidup tidak teratur, pola makan yang tidak teratur, stress, banyak masalah yang sulit diselesaikan, kegelisahan, kecemasan, semuanya akan berakibat pada penyakit monster yang sangat menakutkan yaitu stroke. Jika telah kena stroke pengobatan memerlukan waktu yang lama, dan biaya yang tidak terhingga, karena itu sebaiknya melakukan pencegahan. Nah, pada tulisan ini akan penulis sampaikan pencegahan stroke yang bebas biaya. Bahkan tidak hanya bebas biaya melaikan mendapatkan pahala akhirat.
Sebetulnya banyak cara yang telah di tempuh untuk mengusir stroke, dari mulai refleksi, terapi air dan lain sebagainya. Namun belum ada satu orang pun yang menulis terapi stroke lewat puasa. Karena itu penulis merasa tergugah untuk menulis sebuah karya ilmiah yang berjudul, “Puasa sebagai terapi stroke” yang akan diangkat pada tulisan ini adalah dari sisi pencegahan terhadap stroke.
Sepertinya, judul yang penulis angkat sangat penting dan relevan dengan kondisi sekarang, karena penyakit ini sudah menyebar kemana-mana, bahkan tidak mengenal usia. Tulisan ini juga diharapkan menjadi jawaban pada persoalan yang sedang berlangsung, terutama stroke.    


2.  URGENSI
Ada beberapa alasan penulis dalam karya ilmiah ini mengambil juduk puasa terapi terhadap pencegahan stroke. Di antaranya:
1.      Untuk memberikan solusi bagi orang yang sedang stroke
2.      Sebagai pencegahan pada orang yang tidak kena stroke
3.      Stroke suatu penyakit yang sangat menakutkan, yang jika sudah kena jarang sekali dapat disembuhkan.
4.      Sebagai satu jalan untuk menghindari stroke
5.      Puasa disamping kewajiban umat islam, juga banyak manfaat bagi kesehtan tubuh manusia
6.      Trapi dengan puasa dapat paha ganda yaitu ukhrawi dan duniawi
7.      Puasa cara trapi yang tidak memerlukan biaya
8.      Puasa dilihat dari sisi manapun banyak manfaatnya terutama stroke
         

3.  STROKE
Stroke merupakan rangking kedua penyebab kematian di Amerika dan eropa. Bahkan stroke akan menjadi penyebab pertama kematian di seluruh dunia[3]. Dahulu penyakit ini hanya dikenal di kota, dan hanya orang tua yang kena. Namun sekarang sudah menyebar ke setiap peloksok, dan tidak pandang bulu. Bukan hanya orang tua dan orang desa siapapun siap untuk berkenalan dengan setroke.
Penyakit moderen ini menjadi momok yang sangat mengerikan, karena jika sudah berkenalan akan melekat dalam kehidupan seseorang dan sulit untuk dipisahkan. Jarang sekali penyakit ini dibasmi jika sudah masuk ketubuh seseorang, bahkan bisa berakhir dengan kematian. Satu pertanyaan, “apa tidak ada usaha manusia untuk melakukan pencegahan, atau mungkin pencegahan memerlukan biaya yang mahal?”
Sanggupkah kita terhindar dari stroke? Sebaiknya pencegahan dini lebih baik, daripada mengobati. Pada makalah ini penulis akan menawarkan cara pencegahan stroke dengan bianya murah, bahkan tidak perlu biaya sedikitpun, dan setiap orang dapat melaksankannya. Namun sebelum bicara lebih jauh terlebih dahulu kita harus memahami, apa itu stroke, penyebab stroke, dan bahanya stroke. Dengan bahasan yang sistimatis memudahkan pembaca untuk memahaminya.  




2.1. Definisi Stroke
Sudah akrab stroke di masyarakat, hampir semua orang sudah mendengar  kata stroke, laksana orang tua mengenal ankanya. Namun secara definisi secara harfiah (etimologi) maupun istilah (terminologi) belum banyak yang tahu. Karena itu penulis merasa terketuk untuk memberikan pemahaman secara detail tentang stroke. Stroke dapat diketahui secara utuh jika diketahui secara harfiah dan istilah. Di bawah ini akan penulis jelaskan definisi stroke baik secara harfiah maupun istilah.   
Banyak para ahli mendefinisikan stroke, tetapi semuanya mengarah pada esensi yang sama. Secara harfiah stroke artinya pukulan, tembakan[4]. Adapun dalam artian istilah stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian[5].
Stroke termasuk penyakit yang sangat mematikan, dan siap menyerang siapanpun, tua muda, orang kota atau desa. Jika manusiakena stroke, biasanya daerah yang kena tidak dapat digerakan. Bahkan bisa seluruh tubuh kaku, tidak bisa berdiri, apalagi berjalan. Sehingga penderta stroke hanya dapat duduk di kursi roda atau berbaring di kamar tidur. Selain tidak dapat bergerak juga penderita tidak dapat berbicara dengan jelas, karena penyakit ini menyerang sarap di otak.



2.2. Penyebab Stroke[6]
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah. Perhatikan gambar di bawah ini[7].


Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
  1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
  2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
  3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.

Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
  1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
  2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).

Tanda dan Gejala-gejala Stroke
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:
  1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
  2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
  3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.


Faktor Penyebab Stroke
Jika dikelompokan faktor penyebab stroke terbagi pada dua bagian: pertama  Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.
Yang kedua faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas. 80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.


2.3. Derita Pasca Stroke
Sudah Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke. Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut:
  • 1/3 --> bisa pulih kembali,
  • 1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
  • 1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.

Akibat Stroke lainnya[8]:
  • 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
  • 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
  • 70% menderita depresi.
  • 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.  
Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya pengobatan paska stroke , juga yang menderita stroke adalah tulang punggung keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya hidup sehat, akibat kesibukan yang padat.
4.  PUASA
Puasa yang dalam bahasa arabnya, s}aum(صوم)  atau s}iyam  (صيام)yang artinya al-Imsak ( الامسك), yang jika diterjemahkan kedalam bahsa Indonesia mengandung arti menahan[9]. Dalam terminoligi shariat adalah menahan diri dari sesuatu yang dapat membatalkan puasa, dari mulai terbit fajar s}adiq sampai matahari terbenam (maghrib)[10], serta diiringi niat pada malam hari. Sebab sekalipun menhan diri dari fajar sampai maghrib, tampa diiringi niat puasa dimalam hari tentu tidak dianggap puasa. Dalam pelaksanaan niat ulama berbeda pendapat, ada yang mengaruskan malam hari, dan dilakukan setiap malam, ada yang membolehkan niat puasa dimalam hari tetapi cukup dalam sebulan sekali pada awal bulan, dan ada ulama yang membolehkan niat puasa disiang hari[11].
Al-Imam as-S}afi’iy, mewajibkan niat puasa ramadhan pada setiap malam ramadhan, namun men-sunahkan niat pada awal ramadhan untuk niat satu bulan selama ramadhan, tujuannya jika pada satu malam lupa niat puasa tertutup oleh niat yang sebulan penuh. Berbeda dengan al-Imam Malik yang membolehkan niat puasa ramadhan cukup sekali dalam sebulan yaitu diawal ramadhan. Pendapat ketiga yaitu al-Imam Ahmad, atau Abu Hanifah membolehkan niat puasa ramadhan pada siang hari. Terlepas dari tehnis niat, yang jelas  para imam mewajibkan adanya niat. Karena niat merupakan pembeda puasa dengan riyadhah, tahan lapar.


3.1. Sharat dan rukun puasa[12]
            Puasa sebagaimana ibadah yang lainnya, yaitu mempuyai aturan yang terdiri dari sharat dan rukun. Jika memenuhu kedua hal ini maka puasanya dianggap s}ah, dan jika tidak maka puasanya hanya sia-sia belaka. Di antara sharat puasa sebagai berikut:
a.       Islam
b.      Berakal
c.       Dalam keadaan suci (dari haid, dan nifas), khusus bagi perempuan
d.      Dilaksanakan di bulan ramadhan
Setelah cukup sharat, maka harus memenuhi rukun puasa yang telah ditentukan oleh shariat, di antarnya;
a.       Niat pada malam hari,
b.      Meninggalkan sesuatu yang dapat membatalkan puasa
c.       Orang yang puasa

4.2.Yang membatalkan puasa
Jika dikelompokan yang merusak puasa terbagi dua. Pertama yang membatalkan pausa, yang kedua yang membatalkan pahala puasa. Golongan shafi’iyah menjelaskan, bahwa yang dapat membatalkan puasa jumlahnya ada sepuluh[13], yaitu;
1.    Memasukan sesuatu benda dunia dengan sengaja pada suatu lubang yang ada di tubuh dengan sengaja.
2. Mengeluarkan air mani dengan sengaja.
3. Bersetubuh sekalipun tidak mengeluarkan air mani.
4. Muntah secara sengaja.
5. Haid. (khusus kaum wanita)/Nifas (khusus perempuan).
6. Melahirkan yang diiringi darah nifas.
7. Melahirkan.
8. Murtad (keluar dari Islam).
9. Gila sekalipun seketika.
10. Ayan dari pagi sampai maghrib.
Sepuluh yang dapat membatalkan puasa di atas harus dijaga, jika puasanya diharapkan s}ah. Apa yang sepuluh di atas kalau dikerjakaan atau ada pada seseorang yang sedang berpuasa maka puasanya dianggap tidak s}ah. Namun tetap harus dilaksankan di hari dan bulain lain, sebagai pengganti.   
Adapun yang membatalkan pahala puasa merupakan kajian tasawuf, sudah keluar dari pembahasan fiqih. Karena pembahasan tasawuf lebih berientasikan pada diterima puasa. Di bawah ini akan penulai uraikan puasa pandangan tasawuf.

4. PUASA PANDANGAN TASAWUF
            Secara teoritis yang harus dipelajari oleh orang islam tiga, yaitu tauhid, fiqh, dan tasawuf. Mempelajari tiga keilmuan di atas hukumnya fardu ain (wajib personal). Tauhid menjawab pertayaan kepada siapa manusia beribadah? Fiqih menjawab bagaimana cara beribadah? Dan menjawab bagaimana sebaiknya ibadah, atau apa penyakit ibadah? Imam malik berpendapat[14]:
من تصوف ولم يتفقه فقد تزندق ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق
Barang siapa yang bertasawuf namun tidak memahami fiqih, sesungguhnya ia telah menjadi zindiq. Sebaliknya barang siapa yang berfiqih tidak memakai tasawuf sesungguhnya dia telah fasiq.
            Dua keilmuan ini, yaiu fiqih dan tasawuf saling melengkapi, namun keduanya berpijak pada taihid. Sebeb dengan tauhid manusia tahu Tuhan, dengan fiqih manusia tahu cara menyembah Tuhan, dan dengan tasawuf manusia tahu berakhlak kepada Tuhan. Dalam konteks ibadah bahasan fiqih hanya sampai pada tataran sah ibadah. Artinya seseorang dapat diketahui s}ah atau tidak ibadahnya. Itulah fiqih yang memberikan kriteria. Karenanya ketika seseorang bertanya bagaimana supaya ibadah kita diterima? Fiqh tidak memberikan jawaban, karena pertanyaan itu sudh masuk pada tataran tasawuf. Tasawuf sesuai dengan namanya yaitu bersih, suci, lebih banyak berbicara tatacara ibadah diterima.
            Setiap disiplin ilmu mempunyai objek bahasan yang berbeda sebagai batasan keilmuan, seperti yang penulis uraikan di atas. selain objeknya yang berbeda cara pandangnya pun berbeda. Konteksnya dengan puasa, tasawuf berbeda pandangan dengan fiqih, selain berbicara s}arat, rukun puasa juga membahas klasifikasi puasa. Di bawah ini adalah pandangan tasawuf terhadap puasa[15].
a.       Puasa umum
b.      Puasa khusus\
c.       Puasa khusus al-khusus

Puasa umum adalah puasa pada umumnya orang, yaitu hanya menahan diri dari sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Seperti makan, minum, dan bersetubuh. Sementara puasa khusus, yaitu tidak hanya menahan haus dan lapar, tetapi semua panca indranya berpuasa. Mulutnya tidak pernah menggunjing, ghibah, memfitnah, matanya terpelihara dari sesuatu yang haram, kakinya tidak berjalan pada jalan maksiat, dan kupingnya terhindar dari mendengarkan maksiat. Adapun pauasa khusus al-khusus, yaitu puasa janganka angota badan hati dan fikiranpun berpuasa dari fikiran keduniawian, dan perasaan keterpaksaan melaksankan ajaran agama.
Puasa yang ketiga ini jika pada siang hari sudah berfikir “buka dengan apa” itu sudah dianggap batal. Jika diperhatikan puasa yang ketiga ini mempokuskan diri pada Allah swt, semua urusan duniawi yang dapat mengganggu psikologi manusia. sehingga manusia menjadi tentram tidak diperbudak oleh urusan duniawi.


Hikmah berpuasa
          Secara umum hikmah puasa dapat menyehatkan. Sejalan dengan babda Rasul صومواتصحوا (berpuasa pasti sehat). Sebab denganun puasa terjadi pembakaran secara hebat[16]. Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah, dalam menafsirkan ayatكتب عليكم الصيام . menurutnya ayat tersebut bentuknya fasif atau majhul. Orang yang beriman dianjurkan berpuasa, tetapi yang mewajibkannya tidak dijelaskan. Menurutnya ini satu isyarat bahwa betapa pentingnya puasa. Andai saja Allah swt tidak mewajibkan, niscaya manusia itu sendiri yang mewajibkannya[17], karena puasa merupakan kebutuhan manusia itu sendiri. Puasa juga bukan hal baru orang-orang terdahulu baik islam atau bukan pasti dalam ajaran agmanya ada perintah puasa[18].   
            Di bawah ini beberapa hikmah puasa, yang akan dirasakan oleh orang yang menjalankan ibadah puasa.   
1.      Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan. Pada hari-hari ketika tidak sedang berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras, oleh karena itu sudah sepantasnya alat pencernaan diberi istirahat. Dengan puasa,oxigenisasi tak berkutat di perut tapi kepala. Kenapa Orang kenyang ngantuk? Karena oxigenisasi banyak di perut.
2.      Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Saat berpuasa, tubuh di detoks (membersihkan tubuh dari racun dan kotoran). Saat puasa seluruh cadangan makanan yang ada di tubuh dibakar. Detoksifikasi terjadi ketika makanan tak lagi memasuki tubuh dan tubuh mengubah simpanan lemak jadi energi. Proses ini melepaskan zat kimia dari asam lemak ke dalam sistem kemudian dikeluarkan lewat organ pembuangan.
Dengan puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
5.    Menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit sehingga dengan penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
6.    Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
7.    Memperbaiki fungsi hormon, Meremajakan sel-sel tubuh. Hati, lambung dan organ vital istirahat pada saat puasa sehingga terjadi regenerasi dari organ dalam dan sel-sel memiliki kesempatan memperbaiki diri (peremajaan sel).
8.   Meningkatkan fungsi organ tubuh
9.    Menyeimbangkan saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis membuat stres plus jantung berdebar. Di sisi lain, hormon parasimpatis memperlambat denyut jantung hingga lebih tenang dan dapat mengontrol emosi.Saraf parasimpatis juga dapat mempengaruhi pengeluaran asam lambung.Niat dalam berpuasa menjadi penting, karena dengan niat di hati akan disampaikan ke otak untuk menekan asam lambung sehingga asam lambung tidak berlebihan dan tidak menyebabkan sakit lambung.Tetapi dalam keadaan stress asam lambung akan meningkat dan menyebabkan sakit maag.
10. Mengurangi risiko stroke. Puasa dapat memperbaiki kolestrol darah yang dapat menyumbat pembuluh darah dalam bentuk atekosklorosis (pengapuran dan pengerasan pembuluh darah).


5. PUASA TERAFI TERHADAP PENCEGAHAN STROKE
Setelah penulis uraikan dari mulai pengertian stroke, penyebab stroke, dan akitab stroke. Dapat disimpulkan bahwa inti dari penyebab stroke jika digolongkan terbagi tiga, pertama karena psikis, yang kedua disebabkan pisik, dan yang ketiga disebabkan prilaku. Penyebab psikis karena suasa hati yang tidak tentram, stress, dan marah-marah. Adapun penyebab fisik yaitu tersumbatnya peredaran darah, kolestrol, darah tinggi, diabetes. Sementara yang disebabkan prilaku, yaitu pola makan yang tidak sehat, pola hidup yang tidak teratur.
Hikmah puasa jika diperhatikan, secara garis bersar terbagi dua, yaitu pahala dunia dan pahala akhirat. Pahala akhirat akan diberikan kepada setiap orang yang beriman di akhirat nanti. Pahala dunia akan diberikan kepada siapapun yang melaksanakannya, baik beriman atau tidak. Pahala dunia jika dikalsipikasikan menjadi tiga. Pertama menyehatkan prilaku manusia, yaitu dapat menjadikan manusia hidup teratur, kedua dapat menyehatkan pisik, yaitu selaktif dan disiplin dalam makan dan minum, ketiga mengontrol psikis, yaitu dengan cara mengosongkan perut, maka tingkat emosi dapat terkontrol.
Kesimpulnya puasa dapat mencegah sekaligus menyembuhkan segala macam penyakit, terutama stroke. Al-Imam al-Ghazali pernah berkata, bahwa sumber penyakit adalah perut, jika manusia memanjakan perut dengan cara memasukan segala makanan dan minuman, maka sudah hampir bisa dipastikan penyakit akan segera bersarang ke dalam tubuhnya.
Jadi puasa merupakan kebutuhan manusia agar terjadi keseimbangan dalam hidup, sehingga teriptalah kehidupan yang sehat. Tidak berlebihan jika al-Qur’a^n mengatakan bahwa puasa itu diwajibkan sebagaimana yang terlah diwajibkan kepada orang-orang terdahulu, hanya tehnisnya yang berbeda.
Puasa yang pernah dilakukan oleh orang terdahulu diantaranya; Nabi Daud sehari puasa sehari libur, Nabi Sulaiman dalam sebulan puasa sembilan hari, yaitu diawal bulan tiga hari, pertengahan bulan tiga hari dan dikahir bulan tiga hari, Siti Maryam 2 hari puasa dan 1 hari libur, dan Nabi Isa seumur hidup berpuasa. Puasa yang dilakukan oleh orang terdahulu menjadi sunah dilakukan oleh umat Nabi Muhammad saw[19].  
Seperti yang telah penulis uraikan di atas al-Maraghi dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa dengan puasa sebulan penuh dibulan ramadhan, maka semua sel mati yang ada di tubuh manusia akan bersih. Apalagi ditambah puasa-puasa sunah, bahkan islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw, puasa dapat menyehatkan tubuh manusia. baik sehat jasmani maupun rahani.
Jika diibaratkan pada rumah, puasa laksana dinding, penghalang dari pandangan luar, penghalang hembusan angin, dan penghalangsegalanya. Jika sebuah rumah tampa dingding jelas belum bisa dipakai dan siapa orang dapat masuk tampa permisi. Begitupun jika manusia tidak puasa, selain tidak terpelihara diri penyakit juga mudah masuk.  
Kesimpulan terakhir jika manusia mau terhindar dari berbagai macam penyakit, termasuk di dalamnya stroke, harus puasa minimal dalam setahun selama satu bulan.











DAFTAR PUSTAKA


Amarah, Muhammad Musthafa ‘, Jawahir al-Bukhari, Dar al-Fikr,
Bantani, al, Nawawi Shaikh, Riyad al-Badi’ah Dar al-Fikr.  
Bantani, al, Nawawi Shaikh, Kasifah  As-Saja, Surabaya,h. 115
Depag, Al-Qur’a^n Terjemah
Djamaludin Ancok, Psikologi dan Tantangan Millenium ke Tiga:
Ghazali, al, Imam, Ihya ‘Ulum al-Din, Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah
Indonesia,Juz.1,h.235
Haja^zi, Shaikh Ahmad bin Shaikh, Majalis Tsaniayah, (Jedah: Sangkapurah)
Haitami, al, Ibnu Hajar, Fath al-Mu’in, Dar al-fikr,
ttp://www.news-medical.net/health/What-is-a-Stroke-(Indonesian).aspx
Muhamad, Ali, Tafsir ayat Ahkam, Dar al-Kutub al-Islamiyah,
Maraghi,al, Musthafa, Tafsir al-Maraghi, Dar Fikr
Qasim, Ibnu, Fath al-Qarib, dar al-Fikr,
Qasim, Ibnu, Taushaih, Dar al-Fikr, h.110
Yunus, Mahmud, Kamus Arab Indonesia, (Jakrta: PT Hidakarya). 1989
Shihab, Quraish, Tafsir al-Misbah (Ciputat: Lentera Hati) 2000
Sakandariy, Ibnu, Atha As- Inkod al-Himam Fi Sharh Hikam, Dar Kutub al-
Islamiyah, h.5




[1] Lihat, Djamaludin Ancok, Psikologi dan Tantangan Millenium ke Tiga:
Dampak Teknologi Internet Pada Kehidupan Manusia dan Pengelolaan
Institusi Pendidikan Psikologi/Lustrum2000

[2] Lihat al-Qur’a^n. surat an-Naba, ayat, 11.
[3] ttp://www.news-medical.net/health/What-is-a-Stroke-(Indonesian).aspx
[4] Lihat kamuseletrik  Bahas Inggris
[6] Data-data di atas hasil dari wawan cara dengan seorang dokter Marini pemilik Marini yang ada di Bogor kec. Parungpanjang, dan didukung oleh inetrnet,
[7] Seri Gaya Hidup Sehat: Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah, Agustus 2007, PT Gramedia. Bandingkan Sherki,Y.G., Rosenbaum.Z., Melamed,E., Offen,D. 2002. Antioxidant Therapy in Acute Central Nervous System Injury: Current State. Pharmacol Rev. 54:271-


[8] Hasil wawancara denganseorang dokter Marini di Klinik Marini Bogor, didukung oleh internet, tentang gejala sytroke, dan klasifikasinya.
[9] Lihat Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: PT Hidayakaya Agung)1989 bandingkan dengan Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah Volume 2, suarat al-Baqarah dalam penafsiran ayat
                puasa.
[10] Lihat, Ibnu Qasim, Fath al-Qarib, dar al-Fikr, bandingakan dengan Ibnu Hajar al-Haitami, Fath al-Mu’in, Dar al-fikr, lihat juga Shikh Nawawi al-Bantani, Riyad al-Badi’ah Dar al-Fikr.  
[11] Lihat Qasim, Fath al-Qarib, dar al-Fikr,
[12] Lihat Nawawi al-Bantani, Kasifah  As-Saja, Surabaya,h. 115 dan Ibnu Qasim, Fath al-Qarib, h. 110 
[13] Lihat Ibnu Qasim, Taushaih, Dar al-Fikr, h.110
[14] Lihat Ibnu Atha As-Sakandariy, Inkod al-Himam Fi Sharh Hikam, Dar Kutub al-Islamiyah, h.5
[15] Lihat, Imam al-Ghazali, Ihya ‘Ulum al-Din, Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah Indonesia,Juz.1,h.235
[16] Lihat Muhamad Ali As-Sabuni, Tafsir ayat Ahkam, Dar al-Kutub al-Islamiyah, 129. Lihat Muhammad Musthafa ‘Amarah, Jawahir al-Bukhari, Dar al-Fikr, h. 125. Lihat http://yuhardin.scriptintermedia.com/view.php?id=3776&jenis=Jejak
[17] Lihat Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Ciputat: Lentera Hati) 2000 Volume 1.h.376. Lihat Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: PT Hidayakaya Agung) 1989
[18] Lihat Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Ciputat: Lentera Hati) 2000 Volume 1.h.376. bandingkan dengan Shaikh Ahmad bin Shaikh Haja^zi, Majalis Tsaniayah, (Jedah: Sangkapurah)h.89
[19] Lihat Shaikh Ahmad bin Hajajaziy, Majalis Tsaniyah, Bungkul Indah

Tidak ada komentar:

Ceramah Maulud