Jumat, 07 Desember 2012

Prinsip Pendidikan


PRINSIP PENDIDIKAN




A.  Pendahuluan 
Prinsip merupakan sesuatu yang sangat mendasar yang mesti ada pada setiap individu atau organisasi, karena prinsip merupakan pondasi atau tempat berpijak. Tanpa prinsip siapapun atau organisasi manapun tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapakan. Prinsip juga dapat dikatakan patokan (imam) yang selalu dirujuk dalam hal apapun. Kata prinsip sering kita dengan, bahkan sering orang berkata “jika ingin maju kita harus memiliki prinsip” begitu akrab kata prinsip ini di telinga setiap insan.
Berbicara prinsip adalah berbicara kehidupan, karena kata ini masuk pada setiap individu atau organisasi tampa basa-basi. Dengan demikian bahasan prinsip sangatlah luas, seluas jagat raya ini. Untuk itu agar bahasan tidak membias dan kabur setidaknya penulis memberikan batasan dalam bahasan perinsip, di samping mempermudah pembaca untuk memahami tulisan yang penulis sajikan dengan bentuk makalah. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah bahasan perinsip yang dibebankan kepada penulis hanya berkisar pada dunia pendidikan, yang sekarang sedang marak di mana-mana laksana jamur dimusim hujan.
Dalam dunia pendidikan banyak dijumpai kata prinsip, sebagaimana yang diutarakan oleh Abudin Nata seorang dosen sekolah pascasarjana (SPS) Universitas Islam Negeri Jakarta yang banyak menulis tentang pendidikan lebih pada tataran kosnsep pendidikan. Dalam salah satu karyanya, yaitu ilmu pensisikan Islam, dia berkomentar, bahwa; prinsip dalam pendidikan Islam di antaranya; prinsip wajib belajar dan mengajar, prinsip pendidikan untuk semua (Education for All), prinsip pendidikan yang sesuai dengan bakat manusia, prnsip pendidikan yang menyenangkan dan menggembirakan, prinsip pendidikan yang berbasis pada riset dan rencana, prinsip pendidikan yang unggul dan profesional, prinsip pendidikan yang rasional dan objektif, prinsip pendidikan yang berbasis masyarakat, prinsip pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman, prinsip pendidikan sejak usia dini, dan prinsip pendidikan yang terbuka.   
Prinsip-prinsip yang penulis paparkan di atas tadi merupakan prinsip yang ada korelasinya dengan dunia pendidikan sekaligus dengan peserta didik, yang dapat mendorong dunia pendidikan lebih maju, dan dapat menelorkan peserta-peserta didik yang sangat dibanggakan. Untuk lebih detailnya tentang prinsip-prinsip pendidikan yang telah penulis uraikan pointer-pointernya akan lebih jelasnya dipaparkan pada bagian macam-macam prinsip-prinsip pendidikan.
Bertumpuknya kalimat demi kalimat menguraikan persoalan prinsip-prinsip pendidikan, sepertinya ada yang kurang jika tidak dibahas pengertian prinsip itu sendiri, baik dari sisi kebahasaan (etimologi) maupun istilah pendidikan (terminologi). Untuk itu sebelum penlis membahas lebih jauh tentang prinsip pendidikan sangatlah layak untuk mengupas tuntas prinsip pendidikan dari sisi definisi.

B.   Definisi Prinsip Pendidikan  
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, terdapat kosa kata prinsip dengan arti asas, kebenaran yang jadi pokok dasar orang berpikir, bertindak, dan sebagainya. Dengan demikian kata prinsip menggambarkan sebagai landasan oprasional. Dalam bahasa Inggris dijmpai kata principle yang diartikan asas, dasar, prinsip, dan pendirian.
Dalam bahasa Arab, kata prinsip merupakan terjemahan dari asas jamaknya usus, yang berarti foundation (dasar bangunan), fundamental (yang utama), grounwork (landasan kerja), ground (terowongan), basis (tiang tama), keynote (kata kunci).
Dari beberapa uraian di atas penulis dapat memahami bahwa prinsip pendidikan adalah landasan pendidikan, atau boleh juga dikatakan pondasinya pendidikan, untuk dijadikannya pijakan.        



C.   Macam-macam Prinsip Pendidikan
Di kalangan para ahli pendidikan belum banyak yang membahas masalah prinsip pendidikan secara mendetial. Pembicaraan tentang prinsip pendidikan sering dilakukan bersama-sama atau diselipkan ketika membahas sumber dan dasar pendidikan. Padahal antara ketiganya selain memiliki kesamaan atau hubungan timbal balik, namun memiliki perbedaan sebagaimana telah diuraikan di atas.
Seperti yang penulis paparkan di atas, yaitu pada bagian penduhuluan, bahwa prinsip pendidikan mencakup:

1.  Prinsip wajib belajar dan mengajar    
Prinsip wajib belajar adalah prinsip yang menekankan agar setiap orang merasa bahwa meningkatkan kemampuan diri dalam bidang pengembangan wawasan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, intelektual, spiritual dan sosial merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan prinsip seperti ini diharapkan tidak ada manusia yang bodoh, karena orang yang bodoh bukan hanya menyusahkan dirinya, melainkan menyusahkan orang lain. Karena demikian beratnya beban hidup akibat dari kebodohan. Ibnu Sina pernah berkata, bahwa akhlak yang paling buruk adalah kebodohan.   

2.    Prinsip pendidikan untuk semua (Education for All)
Prinsip pendidikan untuk semua orang adalah prinsip yang menekankan agar dalam pendidikan tidak terdapat ketidak adilan perlakukan, atau diskriminasi. Pendidikan harus diberikan kepada semua orang dengan tidak membeda-bedakan karena latar belakang suku, agama, kebangsaan, status sosial, jenis kelamin, tempat tinggal, dan lain sebagainya.

3.    Prinsip pendidikan sepanjang hayat (long life education)
Prinsip pendidikan sepanjang hanyat adalah prinsip yang menekankan, agar setiap orang dapat terus belajar dan meningkatkan dirinya sepanjang hayat. Mereka terus belajar sekalipun sudah menyandang gelar kesarjanaan. Hal tersebut dilakukan karena beberapa alasan. Setiap ilmu yang dipelajari suatu saat akan hilang, atau lupa dari ingatan, karena sebab tidak dipelajari lagi.
 
4.    Prinsip pendidikan berwawasan global dan terbuka
Maksud dari prinsip pendidikan berwawasan global adalah ilmu pengetahuan yang dipelajari bukan hanya yang terdapat di negeri sendiri melainkan di negeri orang. Demikian juga manfaat dari pendidikan bukan hanya untuk kelompok, atau golongan melainkan untuk masyarakat dunia.
  
5.    Prinsip pendidikan integralistik dan seimbang
Prinsip pendidikan seperti ini adalah prinsip yang memadukan antara pendidikan ilmu agama dan ilmu umum, karena ilmu agama dan ilmu umum, baik secara ontologis, epistemologis, maupun sosiologis sama-sama berasal dari Tuhan, dan satu dengan yang lainnya saling melengkapi.
   
6.    Prinsip pendidikan yang sesuai dengan bakat manusia
Prinsip pendidikan yang sesuai dengan bakat manusia adalah prinsip yang berkaitan dengan merencanakan program atau memberikan pengajaran yang sesuai dengan bakat, minat, hobi, dan kecendrungan manusia sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Informasi yang diberikan para psikologi, bahwa manusia di samping memiliki persamaan dengan manusia lainnya, juga memiliki perbedaan dalam kemampuan intelektual, bakat, minat, hobi dan lainnya. Demikian juga perbedaan tingkat usia pada setiap orang merupakan ciri-ciri kejiwaanya.
    
7.    Prinsip pendidikan yang menyengkan dan menggembirakan
Prinsip pendidikan yang menyenangkan ialah prinsip pendidikan yang berkaitan pemberian pelayanan yang manusiawi, selalu memberikan jalan keluar dan pemecahan masalah, memuaskan, mencerahkan dan menggembirakan. Dengan perinsip ini setiap anak akan merasa senang untuk belajar, timbul minat dan gairah belajar yang tinggi, mau melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, serta mau tinggal di dalam kelas selama berjam-jam, serta mencintai dan menyayangi gurunya. Prinsip ini juga berkaitan dengan prinsip ngajar mengajar PAIKEM, yaitu partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Prinsip pendidikan yang menyenangkan bukan berarti memperbolehkan peserta didika untuk melakukan apa saja sesuaka hatinya, melainkan harus ada ketegasan, seperti memberikan sangsi kepada peserta didik yang melanggar tatatertib sekolah selama pendidikan berlangsung.

8.    Prinsip pendidikan yang berbasis pada riset dan recana
Prinsip pendidikan yang berbasis pada riset maksudnya adalah pendidikan yang dilaksanakan dan dikembangkan berdasarkan hasil penelitian dan kajian yang mendalam, dan bukan berdasarkan dugaan atau asal-asalan. Adapun prinsip pendidika yang direncanakan, adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang matang yang ditopang oleh hasil kajian dan penelitian yang mendalam.

9.    Prinsip pendidikan yang unggul dan profesional
Prinsip pendidikan yang ungul adalah prinsip pendidikan yang menjungjung tinggi dan mengutamakan lulusan yang unggul dan ditopang oleh berbagai komponen pendidikan lainnya yang unggul pula. Adapun pendidikan yang profesional adalah prinsip yang memberikan tugas dan tanggung jawab dalam mengelola pendidikan kepada orang yang ahli dibidangnya. Dengan keunggul yang dicapai, maka lulusan pendidika akan memiliki daya saing dan dipercaya oleh masyarakat, serta akan mendapatkan pekerjaan yang unggul pula. Adapun dengan profesionalitas pekerjaan, maka hasilnya dapat dipertanggung jawabkan dan memuaskan peserta didik. Prinsip pensisika yang unggul dan profesional adalah prinsip yang melihat bahwa tugas mendidik adalah tugas amanah yang tidak bisa diberikan kepada sembarang orang.
   

10. Prinsip pendidikan pendidikan yang rasional dan objektif
Prinsip pendidikan yang rasional adalah prinsip yang menekankan agar segala kebijakan yang ditempuh dalam bidang pendidika dapat ijelaskan alasan dan argumennya, sehingga kebijakan tersebut dapat diterima dengan penuh kesadaran dan pengertian, dan bukan karena paksaan. Adapun prinsip pendidika yang objektif adalah prinsip yang menekankan, bahwa segala kebijakan atau praktik yang dilakukan dalam bidang pendidikan didasarkan pada fakta dan alasan yang sesungguhnya, bukan kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan pendidika seperti ini maka pendidika akan terhindar dari pemaksaan dan penyalah gunaan berbagai kekuatan internal dan eksternal yang tidak diharapkan. 

11. Prinsip pendidika yang berbasis masyarakat
Prinsip pendidika yang berbasis masyarakat adalah prinsip pendidikan yang menekankan atau mengidealkan partisipai dan inisiatif yang penuh dan kuat dari masyarakat. Pendidikan merupakan sebuah sistem atau proses yang membutuhkan bantuan semua disiplin ilmu, keahlian, dan berbagai hal lainnya: sarana dan prasarana,infrastruktur, peralatan dan media pengajaran, sumber dan manusia, keamanan, dan kenyamanan lingkungan, pembiyayaan, pengguna lulusan, dan sebagainnya. Semua pendidika tersebut baru dapat terwujud jika mendapat dukungan dari semua pihak.     

12. Prinsip pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman
Prinsip pendidikan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman adalah prinsip yang menekankan adanya penyesuaian berbagai kebijakan dan program pendidikan sesuai dengan kebutuhan zaman, tampa mengorbankan yang bersifat ajaran dan prinsip. Prinsip ini ditekankan, karena tugas utama pendidikan adalah mengantarkan atau menyiapkan manusia agar dapat hidup dan eksis sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus melahirkan lulusan yang sesuai dengan zamannya dalam artian yang positif.


13. Prinsip pendidikan sejak usia dini
Prinsip pendidikan sejak usia dini adalah prinsip yang menekankan agar setiap orang tidak terlambat memberikan pendidikan pada anaknya, dan juga prinsip yang menekankan, bahwa usia dini merupakan usia keemasan, yakni paling baik untuk pendidikan. Kesadaran terhadap pentingnya pendidikan sejak usia dini ini mulai disadari, setelah terdapat sejumlah fakta yang menunjukan, bahwa prilaku seseorang di masa dewasa sangat ditentukan oleh pendidikan yang mereka terima di masa kanak-kanak.
    
14. Prinsip pendidikan yang terbuka
Prinsip pendidikan yang terbuka adalah prinsip yang menekankan, agar dalam mengelola pendidikan terbuka kepada masyarakat untuk menyampaikan saran, masukan, gagasan, dan pemikiran yang diperlukan bagi kemajuan pendidikan. Prinsip pendidikan yangterbuka juga ditekankan, agar sekolah dan masyarakat dapat saling mengisi dan melengkapi serta saling mengakses, mengingat antara satu dan yang lainnya saling membutuhkan.     
  
D.    Kesimpulan
        Dari beberapa uraian di atas tentang prinsip-prinsip pendidikan, yang merupakan pondasi dalam sebuah pendidikan, semuanya memiliki dari sisi lebih dan sisi kurang. Prinsip-prinsip pendidikan yang penulis uraikan di atas melahirkan warna pendidikan yang berbeda, dan merupakan keragaman di dunia pendidikan, sekaligus menjadi karakteristrik setiap lembaga pendidikan.
        Prinsip pendidikan juga menjadi tolak ukur pemimpin di sebuah lembaga pendidikan. Jika pemimpin yang berwawsan luas tentang pendidikan akal melihat, bahwa prinsip pendidikan merupakan ruh dalam sebuah pendidikan yang harus ada. Namun sebaliknya, jika seorang pemimpin sebuah lembaga pendidikan dangkal imu dan sempit wawasan prinsip-prinsip pendidikan tidak akan diindahkannya.   


DAFTAR PUSTAKA


Nata, Abudin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media Group,2010)

---------------Ilmu Pendidikan Islam, Multidisipliner, (Jakarta:Rajawali Press,2009)

Mujib, Abdul, Fitrah & Kepribadian Islam Sebuah Pendekatan Psikologi, (Jakarta:Darul Falah, 1423H/2000M)






1 komentar:

Anonim mengatakan...

Mantap banget....izin copas ya....

Ceramah Maulud