SEX DALAM ISLAM
Nafsu (syahwat) merupakan hiasan bagi manusia, karenanya tidak perlu
dibuang, tetapi disalurkan pada tempatnya (syariat islam). Islam tidak sekedar
bicara sex sebagai hiasan, tapi jauh dari itu. Yakni teknispun dibicarakan.
Dalam islam bersetubuh dengan lawan jenis dianjurkan harus dilakukan dengan
penuh rasa senang (hot), karena hal itu dapat melahirkan anak yang cerdas. Bukankah
keinginan setiap orang melahirkan anak yang cerdas, yang nantinya dapat
melanjutkan cita-cita, segakaligus pencatat sejarah orang tuanya.
Manusia dalam kenyataanya terbagi pada tiga bagian:
1.
Manusia termasuk katagori pandangan hidup: begitu
memandang langsung hidup.
2.
Manusia masuk katagori pegangan hidup: dipegang
dulu baru hidup.
3.
Manusia masuk kata gori perjuangan hidup: berjuang
dulu baru hidup.
Terlepas dari tiga kata gori manusia di atas, yang jelas dalam islam
sebelum melakukan hubungan sex, terlebih dahulu harus dilakukan pemanasan. Jika
dalam bersetubuh dilakukan langsung tampa pemanasan dihukumi makruh (Allah
benci). Di sisi lain menyakiti perasaan lawan jenis.
Islam selain memperhatikan pemanasan, juga memperhatikan gaya (posisi). Dalam
islam posisi sex silahkan berpariasi yang penting pada tempatnya. Yakni pada
lubang vagina.
Mungkin orang bertanya, bagaimana sex dengan tangan. Nah pada hal ini,
diharamkan onani atau masturbasi (nglocok) oleh tangan sendiri. Sex dengan
tangan hanya diperbolehkan oleh tangan pasangan.
Itulah sekilas tulisan yang ditulis tatkala menonton tawa sutra, sambil
menghisap roko sebatang diiringi secangkir kopi. Oh ia sobat, jika ingi lebih
jauh berbicara tentang ini, silahkan sobat buka kitab Khifayah al-Akhyar, Fath
al-Qarib, dan sex education,........ok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar