Kamis, 13 Desember 2012

MISTERI ANGKA DUA BELAS



MISTERI
ANGKA DUA BELAS


      Seperti yang kita maklumi, bahwa bulan berjumlah dua belas, baik tahun masehi maupun tahun hijriyah. Tahun masehi bulan ke dua belas adalah bulan desember, dan tahun hijriyah bulan kedua belas adalah bulan zulhijah (haji).
      Terlepas dari nama tahun, yang jelas angka dua belas ini disebutkan dalam al-Qur’an, kalimat tauhid, dan sejarah. Dalam al-Qur’an tersebut tatkala Musa memukulkan tongkat keluarlah 12 mata air. Dalam tauhid kalimat lailaha Ilallah hurufnya terdiri dari dua belas huruf. Dalam sejarah terdapat pada komentar kelompok filosuf muslim di zaman abasiyah bernama ikhwan ashafa, mengatakan bahwa tubuh manusia merupakan miniatur alam semesta (mikro kosmos). Artinya apa yang ada di alam ada ditubuh kita. Lubang yang ada dalam tubuh manusia berjumlah dua belas, dan bulan pun berjumlah dua belas, hal ini pula yang menjadi rujukan ahli falak. Jumlah manusia yang ribuan nasibnya hanya dapat dilihat lewat dua belas bulan.
      Penafsiran angka dua belas ternyata tidak hanya di daratan Timur Tengah, melaikan menyebrang ke daratan Indonesia, yakni ke riau. Seorang sufi bernama Raja Ali Haji menulis sebuah buku yang berjudul Gurindam Dua Belas, yang tentunya isinya berupa dua belas nasihat kehidupan. Menurutnya bahwa dua belas merupakan kehidupan manusia yang terdiri dari dua belas bulan dalam setahun. Agar manusia dapat melewati dua belas bulan dengan sukses penuh dengan kebahagiaan tentu harus punya rencana, dan komitmen untuk dapat melewati dua belas bulan itu.
      Jika dua belas bulan diartikan kehidupan, lantas bagaimana kita mempersiapkan kehidupan ini? Sebenarnya untuk menghadapi kehidupan ini sangatlah mudah; pertama, tanamkan dihati tiada Tuhan selain Allah, kalimat ini dalam bahasa arab berjumlah 12 huruf, cukup untuk menghadapai 12 bulan. Kedua, cari kedudukan (istiqamah) jangan mencari kewibawaan (karamah). Ketiga harus memiliki sekala pioritas, yakni pokuskan pada satu pintu maka pintu yang lain akan terbuka (ilzam baban tuftahu laka abwab).
      Dari beberapa poin di atas jika disederhanakan, yaitu; untuk menghadapi kehidupan (12 bulan) istiqamah dalam apapun; yakni iman, pekerjaan, dan lain sebagainnya.      
            Bahkan rasul pernah berpesan, jika salah seorang kamu diberikan rizki dari satu arah maka teruskan, sehingga Allah yang akan merubahnya.  

Tidak ada komentar:

Ceramah Maulud