PRINSIP PENDIDIKAN
A.
Pendahuluan
Prinsip merupakan sesuatu yang sangat mendasar yang mesti
ada pada setiap individu atau organisasi, karena prinsip merupakan pondasi atau
tempat berpijak. Tanpa prinsip siapapun atau organisasi manapun tidak dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapakan. Prinsip juga dapat dikatakan patokan
(imam) yang selalu dirujuk dalam hal apapun. Kata prinsip sering kita dengan,
bahkan sering orang berkata “jika ingin maju kita harus memiliki prinsip”
begitu akrab kata prinsip ini di telinga setiap insan.
Berbicara prinsip adalah berbicara kehidupan, karena kata
ini masuk pada setiap individu atau organisasi tampa basa-basi. Dengan demikian
bahasan prinsip sangatlah luas, seluas jagat raya ini. Untuk itu agar
bahasan tidak membias dan kabur setidaknya penulis memberikan batasan dalam
bahasan perinsip, di samping mempermudah pembaca untuk memahami tulisan yang
penulis sajikan dengan bentuk makalah. Hal lain yang tidak kalah pentingnya
adalah bahasan perinsip yang dibebankan kepada penulis hanya berkisar pada
dunia pendidikan, yang sekarang sedang marak di mana-mana laksana jamur dimusim
hujan.
Dalam dunia pendidikan banyak dijumpai kata prinsip,
sebagaimana yang diutarakan oleh Abudin Nata seorang dosen sekolah pascasarjana
(SPS) Universitas Islam Negeri Jakarta yang banyak menulis tentang pendidikan
lebih pada tataran kosnsep pendidikan. Dalam salah satu karyanya, yaitu ilmu
pensisikan Islam, dia berkomentar, bahwa; prinsip dalam pendidikan Islam di
antaranya; prinsip wajib belajar dan mengajar, prinsip pendidikan untuk semua (Education
for All), prinsip pendidikan yang sesuai dengan bakat manusia, prnsip
pendidikan yang menyenangkan dan menggembirakan, prinsip pendidikan yang
berbasis pada riset dan rencana, prinsip pendidikan yang unggul dan
profesional, prinsip pendidikan yang rasional dan objektif, prinsip pendidikan
yang berbasis masyarakat, prinsip pendidikan yang sesuai dengan perkembangan
zaman, prinsip pendidikan sejak usia dini, dan prinsip pendidikan yang terbuka.
Prinsip-prinsip yang penulis paparkan di atas tadi
merupakan prinsip yang ada korelasinya dengan dunia pendidikan sekaligus dengan
peserta didik, yang dapat mendorong dunia pendidikan lebih maju, dan dapat
menelorkan peserta-peserta didik yang sangat dibanggakan. Untuk lebih detailnya
tentang prinsip-prinsip pendidikan yang telah penulis uraikan
pointer-pointernya akan lebih jelasnya dipaparkan pada bagian macam-macam
prinsip-prinsip pendidikan.
Bertumpuknya kalimat demi kalimat menguraikan persoalan
prinsip-prinsip pendidikan, sepertinya ada yang kurang jika tidak dibahas
pengertian prinsip itu sendiri, baik dari sisi kebahasaan (etimologi) maupun
istilah pendidikan (terminologi). Untuk itu sebelum penlis membahas lebih jauh
tentang prinsip pendidikan sangatlah layak untuk mengupas tuntas prinsip pendidikan
dari sisi definisi.
B.
Definisi Prinsip Pendidikan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, terdapat kosa
kata prinsip dengan arti asas, kebenaran yang jadi pokok dasar orang berpikir,
bertindak, dan sebagainya. Dengan demikian kata prinsip menggambarkan sebagai
landasan oprasional. Dalam bahasa Inggris dijmpai kata principle yang
diartikan asas, dasar, prinsip, dan pendirian.
Dalam bahasa Arab, kata prinsip merupakan terjemahan dari
asas jamaknya usus, yang berarti foundation (dasar bangunan), fundamental
(yang utama), grounwork (landasan kerja), ground (terowongan), basis
(tiang tama), keynote (kata kunci).
Dari beberapa uraian di atas penulis dapat memahami bahwa
prinsip pendidikan adalah landasan pendidikan, atau boleh juga dikatakan
pondasinya pendidikan, untuk dijadikannya pijakan.
C.
Macam-macam Prinsip Pendidikan
Di kalangan para ahli pendidikan belum banyak yang
membahas masalah prinsip pendidikan secara mendetial. Pembicaraan tentang
prinsip pendidikan sering dilakukan bersama-sama atau diselipkan ketika
membahas sumber dan dasar pendidikan. Padahal antara ketiganya selain memiliki
kesamaan atau hubungan timbal balik, namun memiliki perbedaan sebagaimana telah
diuraikan di atas.
Seperti yang penulis paparkan di atas, yaitu pada bagian
penduhuluan, bahwa prinsip pendidikan mencakup:
1.
Prinsip wajib belajar dan mengajar
Prinsip wajib belajar adalah prinsip yang menekankan agar
setiap orang merasa bahwa meningkatkan kemampuan diri dalam bidang pengembangan
wawasan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, intelektual, spiritual dan
sosial merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan prinsip seperti ini
diharapkan tidak ada manusia yang bodoh, karena orang yang bodoh bukan hanya
menyusahkan dirinya, melainkan menyusahkan orang lain. Karena demikian beratnya
beban hidup akibat dari kebodohan. Ibnu Sina pernah berkata, bahwa akhlak yang
paling buruk adalah kebodohan.
2.
Prinsip pendidikan untuk semua (Education for All)
Prinsip pendidikan untuk semua orang adalah prinsip yang
menekankan agar dalam pendidikan tidak terdapat ketidak adilan perlakukan, atau
diskriminasi. Pendidikan harus diberikan kepada semua orang dengan tidak
membeda-bedakan karena latar belakang suku, agama, kebangsaan, status sosial,
jenis kelamin, tempat tinggal, dan lain sebagainya.
3.
Prinsip pendidikan sepanjang hayat (long life
education)
Prinsip pendidikan sepanjang hanyat adalah prinsip yang
menekankan, agar setiap orang dapat terus belajar dan meningkatkan dirinya
sepanjang hayat. Mereka terus belajar sekalipun sudah menyandang gelar
kesarjanaan. Hal tersebut dilakukan karena beberapa alasan. Setiap ilmu yang
dipelajari suatu saat akan hilang, atau lupa dari ingatan, karena sebab tidak
dipelajari lagi.
4.
Prinsip pendidikan berwawasan global dan terbuka
Maksud
dari prinsip pendidikan berwawasan global adalah ilmu pengetahuan yang
dipelajari bukan hanya yang terdapat di negeri sendiri melainkan di negeri
orang. Demikian juga manfaat dari pendidikan bukan hanya untuk kelompok, atau
golongan melainkan untuk masyarakat dunia.
5.
Prinsip pendidikan integralistik dan seimbang
Prinsip pendidikan seperti ini adalah prinsip yang
memadukan antara pendidikan ilmu agama dan ilmu umum, karena ilmu agama dan ilmu
umum, baik secara ontologis, epistemologis, maupun sosiologis sama-sama berasal
dari Tuhan, dan satu dengan yang lainnya saling melengkapi.
6.
Prinsip pendidikan yang sesuai dengan bakat manusia
Prinsip
pendidikan yang sesuai dengan bakat manusia adalah prinsip yang berkaitan
dengan merencanakan program atau memberikan pengajaran yang sesuai dengan
bakat, minat, hobi, dan kecendrungan manusia sesuai dengan tingkat perkembangan
usianya. Informasi yang diberikan para psikologi, bahwa manusia di samping
memiliki persamaan dengan manusia lainnya, juga memiliki perbedaan dalam
kemampuan intelektual, bakat, minat, hobi dan lainnya. Demikian juga perbedaan
tingkat usia pada setiap orang merupakan ciri-ciri kejiwaanya.
7.
Prinsip pendidikan yang menyengkan dan menggembirakan
Prinsip
pendidikan yang menyenangkan ialah prinsip pendidikan yang berkaitan pemberian
pelayanan yang manusiawi, selalu memberikan jalan keluar dan pemecahan masalah,
memuaskan, mencerahkan dan menggembirakan. Dengan perinsip ini setiap anak akan
merasa senang untuk belajar, timbul minat dan gairah belajar yang tinggi, mau
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, serta mau tinggal di dalam
kelas selama berjam-jam, serta mencintai dan menyayangi gurunya. Prinsip ini
juga berkaitan dengan prinsip ngajar mengajar PAIKEM, yaitu partisipatif,
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Prinsip
pendidikan yang menyenangkan bukan berarti memperbolehkan peserta didika untuk
melakukan apa saja sesuaka hatinya, melainkan harus ada ketegasan, seperti
memberikan sangsi kepada peserta didik yang melanggar tatatertib sekolah selama
pendidikan berlangsung.
8.
Prinsip pendidikan yang berbasis pada riset dan recana
Prinsip
pendidikan yang berbasis pada riset maksudnya adalah pendidikan yang
dilaksanakan dan dikembangkan berdasarkan hasil penelitian dan kajian yang
mendalam, dan bukan berdasarkan dugaan atau asal-asalan. Adapun prinsip
pendidika yang direncanakan, adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan
perencanaan yang matang yang ditopang oleh hasil kajian dan penelitian yang
mendalam.
9.
Prinsip pendidikan yang unggul dan profesional
Prinsip
pendidikan yang ungul adalah prinsip pendidikan yang menjungjung tinggi dan
mengutamakan lulusan yang unggul dan ditopang oleh berbagai komponen pendidikan
lainnya yang unggul pula. Adapun pendidikan yang profesional adalah prinsip
yang memberikan tugas dan tanggung jawab dalam mengelola pendidikan kepada
orang yang ahli dibidangnya. Dengan keunggul yang dicapai, maka lulusan
pendidika akan memiliki daya saing dan dipercaya oleh masyarakat, serta akan
mendapatkan pekerjaan yang unggul pula. Adapun dengan profesionalitas
pekerjaan, maka hasilnya dapat dipertanggung jawabkan dan memuaskan peserta
didik. Prinsip pensisika yang unggul dan profesional adalah prinsip yang
melihat bahwa tugas mendidik adalah tugas amanah yang tidak bisa diberikan
kepada sembarang orang.
10.
Prinsip pendidikan pendidikan yang rasional dan objektif
Prinsip
pendidikan yang rasional adalah prinsip yang menekankan agar segala kebijakan
yang ditempuh dalam bidang pendidika dapat ijelaskan alasan dan argumennya,
sehingga kebijakan tersebut dapat diterima dengan penuh kesadaran dan
pengertian, dan bukan karena paksaan. Adapun prinsip pendidika yang objektif
adalah prinsip yang menekankan, bahwa segala kebijakan atau praktik yang
dilakukan dalam bidang pendidikan didasarkan pada fakta dan alasan yang
sesungguhnya, bukan kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan pendidika seperti
ini maka pendidika akan terhindar dari pemaksaan dan penyalah gunaan berbagai
kekuatan internal dan eksternal yang tidak diharapkan.
11.
Prinsip pendidika yang berbasis masyarakat
Prinsip
pendidika yang berbasis masyarakat adalah prinsip pendidikan yang menekankan
atau mengidealkan partisipai dan inisiatif yang penuh dan kuat dari masyarakat.
Pendidikan merupakan sebuah sistem atau proses yang membutuhkan bantuan semua
disiplin ilmu, keahlian, dan berbagai hal lainnya: sarana dan prasarana,infrastruktur,
peralatan dan media pengajaran, sumber dan manusia, keamanan, dan kenyamanan
lingkungan, pembiyayaan, pengguna lulusan, dan sebagainnya. Semua pendidika
tersebut baru dapat terwujud jika mendapat dukungan dari semua pihak.
12.
Prinsip pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman
Prinsip
pendidikan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman adalah prinsip yang
menekankan adanya penyesuaian berbagai kebijakan dan program pendidikan sesuai
dengan kebutuhan zaman, tampa mengorbankan yang bersifat ajaran dan prinsip. Prinsip
ini ditekankan, karena tugas utama pendidikan adalah mengantarkan atau
menyiapkan manusia agar dapat hidup dan eksis sesuai dengan zamannya. Pendidikan
harus melahirkan lulusan yang sesuai dengan zamannya dalam artian yang positif.
13.
Prinsip pendidikan sejak usia dini
Prinsip
pendidikan sejak usia dini adalah prinsip yang menekankan agar setiap orang
tidak terlambat memberikan pendidikan pada anaknya, dan juga prinsip yang
menekankan, bahwa usia dini merupakan usia keemasan, yakni paling baik untuk
pendidikan. Kesadaran terhadap pentingnya pendidikan sejak usia dini ini mulai
disadari, setelah terdapat sejumlah fakta yang menunjukan, bahwa prilaku
seseorang di masa dewasa sangat ditentukan oleh pendidikan yang mereka terima
di masa kanak-kanak.
14.
Prinsip pendidikan yang terbuka
Prinsip
pendidikan yang terbuka adalah prinsip yang menekankan, agar dalam mengelola
pendidikan terbuka kepada masyarakat untuk menyampaikan saran, masukan, gagasan,
dan pemikiran yang diperlukan bagi kemajuan pendidikan. Prinsip pendidikan
yangterbuka juga ditekankan, agar sekolah dan masyarakat dapat saling mengisi
dan melengkapi serta saling mengakses, mengingat antara satu dan yang lainnya
saling membutuhkan.
D.
Kesimpulan
Dari beberapa
uraian di atas tentang prinsip-prinsip pendidikan, yang merupakan pondasi dalam
sebuah pendidikan, semuanya memiliki dari sisi lebih dan sisi kurang. Prinsip-prinsip
pendidikan yang penulis uraikan di atas melahirkan warna pendidikan yang
berbeda, dan merupakan keragaman di dunia pendidikan, sekaligus menjadi
karakteristrik setiap lembaga pendidikan.
Prinsip pendidikan
juga menjadi tolak ukur pemimpin di sebuah lembaga pendidikan. Jika pemimpin
yang berwawsan luas tentang pendidikan akal melihat, bahwa prinsip pendidikan
merupakan ruh dalam sebuah pendidikan yang harus ada. Namun sebaliknya, jika
seorang pemimpin sebuah lembaga pendidikan dangkal imu dan sempit wawasan
prinsip-prinsip pendidikan tidak akan diindahkannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Nata, Abudin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada
Media Group,2010)
---------------Ilmu Pendidikan Islam, Multidisipliner,
(Jakarta:Rajawali Press,2009)
Mujib, Abdul, Fitrah & Kepribadian Islam Sebuah Pendekatan Psikologi,
(Jakarta:Darul Falah, 1423H/2000M)
1 komentar:
Mantap banget....izin copas ya....
Posting Komentar