تفسير سورة الروم
TAFSIR SURAT AL-RUM 41-42
ظَهَرَ اْلفسَادُ فىِ البَرِ وَالبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى
النَّاسِ
41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusi,
Dalam memahami ayat di atas terutama pada kata al-Bar (البر) dan al-Bahr (البحر) ulama berbeda pandangan.
Mufasir pada umumnya menafsirkan, bahwa kerusakan al-Bar (البر) adalah daratan yang kita pahami,
yakni bumi ini, dan al-Bahr (البحر) adalah lautan. Dengan demikian
penafsiran kedua kata tersebut adalah, kerusakan di daratan dan di lautan.
Kerusakan di dartan maksudnya hancurnya ekologi (lingkungan manusia), sistem
kehidupan; dari mulai pencemaran lingkungan, kebanjiran, kekeringan dan lain
sebagainnya. Adapun kerusakan di lautan, yaitu kerusakan laut, yang berbentuk
pencemaran, rusaknya ekosistem laut.
Penafsiran di atas tentu berbeda dengan penafsiran sufi. Seperti yang
dipahami orang kebanyakan, sufi menyoroti urusan akhlak, karenanya dalam
menafsirkan ayat selalu dikaitan dengan akhlak, tidak terkecuali ayat di atas.
Sufi dalam menafsirkan ayat di atas sedikit berbeda pandangan dengan mufasir
pada umumnya. Sebagai contoh al-Bar (البر) dan al-Bahr (البحر) ditafsirkan berbeda
dengan mufasir pada umunya. Jika mufasir pada umumnya dalam menafsirkan kata Bar (البر) dan al-Bahr (البحر) seprti yang tersebut di
atas. Hal ini berbeda dengan sufi. Kata Bar (البر) ditafsirkan oleh sufi dengan
badan, dan al-Bahr (البحر) ditafsirkan hati. Dengan demikian penafsiran kalimat
ظَهَرَ اْلفسَادُ فىِ البَرِ وَالبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى النَّاسِ
ظَهَرَ اْلفسَادُ فىِ البَرِ وَالبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى النَّاسِ
Dapat ditafsirkan; kerusakan badan dan hati adalah ulah
perbuatan manusia. Al-Imam al-Ghazali seorang sufi terkemuka yang hidup di
zaman abasiyah, dan banyak menulis karya sufi, dalam salah satu karyanya, yakni
“Rahasia Hati” berkomentar bahwa setiap perkataan manuasia direkam sama hati
yang pada gilirannya akan diwujudkan dalam tindakana.
Dalam
psikotrafi Islam rasa malas, sedih, cemas, hidup di bawah tekanan, lemah,
pelit, dan terlilit hutang adalah akibat dari dosa yang dilakukan oleh manusia.
Perhatikan ilustrasi di bawah ini. Penulis kutif dari mata kuliah Agama dan
Psikotrapi oleh Prof. Dr. Abdul Mujib.
Demikian juga penyakit, atau
kerusakan tubuh manusia, disebebkan oleh perbuatan manusia. Diabet misalnya,
atau darah tinggi akibat dari sikap yang tidak mau bersyukur. Salah satu wujud
syukur adalah menggunakan seluruh karunia Allah di jalan yang Allah ridoi.
Menggunakan perasaan tidak untuk menanamkan rasa benci, karena kebencian akan
melahirkan kerusakan pada anggota tubuh.
Prof. Dr. Kuraish Shihab
mengatakan, bahwa penyakit fisik yang disebabkan psikis disebut psikosomatik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar