Minggu, 13 Januari 2013

TAFSIR TURUN AYAT



AYAT IBTIDA’I DAN AYAT SABABI

            Dilihat dari cara tunnya ayat dapat dikelompokan pada dua kelompok. Pertama yang disebut ayat ibtida’i, dan kedua ayat sababi. Ayat ibtida’i adalah ayat yang turun tidak dilatar belakangi oleh suatu kejadian, atau suatu masalah, dia turun karena mesti turun. Salah satu contoh ayat al-Qur’an yang disebut ayat ibtida’i adalah surat al-Thaubah ayat 75.
   
75. dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada Kami, pastilah Kami akan bersedekah dan pastilah Kami Termasuk orang-orang yang saleh.

                Adapun ayat sababi, adalah ayat yang turun dilatar belakangi oleh suatu kejadian atau masalah. Kedajian sebelumnya dikatakan as-Bab al-Nuzul. Banyak ulama yang menulis kitab yang sebut as-Bab an-Nuzul, al-Syuyuthi misalnya. Namun tidak sedikit ulama tafsir memasukan atau menjadikan footnote dalam penulisan as-Bab al-Nuzul, al-Shawi misalnya dalam tafsir Shawi.
                Ayat al-Qur’an turun, baik ibtida’i maupun yang sababi, itu merupakan ayat yang turun tatakala posisi al-Qur’an di bait al-Ijah (langit kedua), Muhamad Haqqi al-Nazili mengatakannya akal aktif (al-Aql al-Fu’al). Dengan demikian maka ada yang dikatakan cara turun ayat dan cara turun al-Qur’an.
            Muhammad Quraish Shihab seorang mufasir kontemporer yang banyak menulis tentang al-Qur’an, dalam salah satu karyanya dia berkomentar. Bahwa ketika al-Qur’an menggunkan kata tanzila (تنزيلا) mengandung isyarat bahwa al-Qur’an turun secara bertahap, yakni dari Bait al-Ijah sampai ke Nabi Muhammad saw. Adapun jika al-Qur’an menggunakan kata inzal, anzala (انزل) mengisyaratkan al-Qur’an secara keseluruhan, yakni dari Lauh al-Mahfudz ke langit kedua.
            Dari uraian di atas, dapat penulis simpulkan, bahwa al-Qur’an turun secara keseluruhan dari surat al-Fatihah sampai an-Nas terjadi dari Lauh al-Mahfudz ke Bait al-Ijah. Adapun turun secara bertahap tatkala posisi al-Qur’an sudah di Bait al-Ijah.
الله     اعلم

Tidak ada komentar:

Ceramah Maulud