Rabu, 30 Januari 2013

SOAL UJIAN HARIAN KLS VII SMP Nida El-Adabi

1. Artikan Amsa al-Husna di bawah ini,:
a. al-Ghafar
b. al-Nafi
c. al-Aziz
d. al-Basit

2. Carilah ayat-ayat yang mencantumkan asma al-Husna di atas.

Indikasi Isi



Dalm salh satu sabda raasul: bahwa di dalam Tubuh mnusia ada segumpal daging yang apa bila baik daging tersebut, maka baiklah seluruh tubuh manusia. Kebalikannya, jika daging itu buruk maka buruklah tubuh manusia.

Jika hadis di atas kita kita analogikan dengan suatu masyara kat, atau suatu komunitas, maka bermakna:
Di dalam suatu komunitas ada segumpal daging (individu) yang apabila baik daging itu maka baiklah suatu komunitas itu. Dalam artian yang lebih luas. Pemimpin dalam suatu daerah merupakan melambangkan isi perorangan orang tersebut. Jika perorang itu baik maka akan melahirkan pemimpin yang baik. Namun sebaliknya jika daerah tersebut terdiri dari daging (individu) yang buruk maka akan melahirkan pemimpin yang buruk.  

Selasa, 29 Januari 2013

QADHA DAN QADHAR



QADHA DAN QADAR

Qadha merupakan ketetapam Allah yang tidak dapat dirubah. Seperti sifat guladari sejak adanya bersifat manis, dan sampai sekrang manis, selamanyapun akan tetap manis, karena manis merupakan ciri (alamat) bagi benda yang bernama gula. Demikian dengan kopisejak kelahirnya bersifat pahit dan selamanya akan bersifat fahit, sehingga fahit merupakan menjadi karakter kopi. Jika ada kopi rasanya manis orang akan ter-heran-heran, dan bertanya, ada apa dengan kopi.
Dua contoh di atas merupakan bagian terkecil dari banyak contoh. Ringkasnya semua benda memiliki ciri atau tanda. Dengan tanda atau karakter benda tersebut, dapat dengan mudah orang mengenal dan dapat meng-kasifikasi, atau memetakan. Banyak sekali sebetulnya contoh untuk masalah qadha, tetapi untuk dengan mudah orang memahami penulis cukup memberikan dua contoh, yang nantinya dapat dengan mudah orang dalammemamahi qadar yang akan penulis uraikan di bawah ini.
Setelah dapat dipahamidengan mudah kata qadha, kini saatnya penulis menguraikan qadhar. Dalam keseharian kata qadhar sering disebut taqdir. Taqdir sesuatu yang dapat dirubah, hanya saja cara merubah taqdir harus merubah penyebabtaqdir, karena taqdir merupakan akibat dari peraduan dua sistem. Sebagai contoh; gula rasanya manis dan kopi rasanya manis. Jika orang mau menggabungkan kopi dan gula, dan berharap rasanya manis, tentu dalam menggabungkannya harus memperbanyak gula, karena sudah menjadi hukum alam, jika kopi dan gula digabungkan deperbanyak gula maka akibatnya manis. Sebaliknya jika kopi yang diperbanyak, akan berakibat pahit. Itulah yang disebut taqdir.
Jika ada orang mengadukkan kopi dan gula berharap manis, karena dia tidak tahu rumusnya, dia perbanyak kopi dalam campurannya, walhasil rasanya pahit. Nah pahit merupakan taqdir sungguhpun tidak diharapkan.
Dengan demikian untuk merubah taqdir, kita dianjurkan untuk selalu menuntut ilmu.
    
 

SEKITAR SPS UIN JAKARTA, BERIT TERKINI

1. Di Informsikn kepada temen2 yang belum wip. Untuk tahun sekarng wip da isu tig kali, dan semkin 
    ditunda-tunda semkin banyak aturan.

2. Khusus untuk Feddy, yang katnya judul tesis sudah lulus, tetpi belum ditnda tngani penguji. Berdsarkn  
    Info dri Pak Yususf. Jika penguji mau menanda tangani, maka urusan beres ga usah ganti judul, tetapi jika  
    tim penguji tidak mau menandatangi, urusan harus mengganti judul atau ujian lagi.

3. Batas semester lima sampai dengan 28 Febuari
4. Khusus bagi yang bahasa belum selesai, segera hubungi pak Yusuf, ....urusan dijamin lancar.

Selasa, 22 Januari 2013

TAFSIR AL-HAMDULILLAH تفسير الحمد لله رب العالمين


TAFSIR AL-HAMDULILLAH
 تفسير  الحمد لله رب العالمين
Al-Hamdulillah merupakan bagian dari surat al-Fatihah yang terjadi kontroversi di kalangan ulama. Ada ulama yang memahami al-Hamdulillah merupakan ayat pertama dari surat al-Fatihah. Namun tidak sedikit yang membantah pemahaman ini.
Imam Syafi’i seorang yang lahir di jalur Ghaza Palestina dan memiliki kedudukan (maqom) mujtahid muthlak pada dunia fiqih berpehamaman bahwa; al-Hamdulillah merupakan ayat kedua dari surat al-Fatihah, dan ayat yang pertama adalah kalimat Basmalah. Hal ini tentu tidak sepaham dengan imam Malik yang mengatakan bahwa al-Hamdulillah merupakan ayat pertama dari surat al-Fatihah. Dengan demikian sering kita jumpai ada orang yang membaca surat al-Fatihah diawali dari basmalah, dan ada juga yang memulai dengan al-Hamdulillah.
Terlepas dari kontroversi soal awal dari surat al-Fatihah diawali dengan basmalah atau hamdulillah, yang jelas kalimat al-Hamdulillah merupakan kalimat yang biasa diucapkan oleh orang yang sedang bersyukur atas karunia yang telah Allah berikan. Pada kalimat hamdu terkadung empat unsur. Yakni unsur pencipta, dan makhluk.
Dalam kata hamdu terkadung Allah memuji Allah (Qadim alal Qadim) seperti Tiada Tuhan Selain Aku, Allah memuji makhluk (Qadim alal Hadis) ini pernah terjadi tatkala Nabi Muhammad Mi’raj menghadap Allah dan Allah memuji. Pujiaannya diabadikan dalam surat al-Baqarah pada amanana Rasullu dan seterusnya.  Makhluk memuji Allah (Hadis alal Qadim), seperti kalimat Tiada Tuhan selain Allah. Ke-empat makhluk pada makhluk (Hadis alal Hadis), seperti seseorang memuji orang lain pada dasarnya memuji Allah.    
Kata rabbi dalam bahasa arab dipahami sebagai Tuhan pencipta dan pemelihara, sehingga ketika digabungkan dengan kata al-Alaminna, menjadi Rabbil ‘Alamin, dapat dimaknani Tuhan pencipta dan pemelihara.
Dalam kajian fiqih kalimat al-Hamdulillah dipahami sebagai kalimat doa, bahakan doa yang paling utama.  

TAFSIR SURAT AL-RUM 41-42تفسير سورة الروم



تفسير سورة الروم
TAFSIR SURAT AL-RUM 41-42
ظَهَرَ اْلفسَادُ فىِ البَرِ وَالبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى النَّاسِ
41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi,
Dalam memahami ayat di atas terutama pada kata al-Bar (البر) dan al-Bahr (البحر) ulama berbeda pandangan. Mufasir pada umumnya menafsirkan, bahwa kerusakan al-Bar (البر) adalah daratan yang kita pahami, yakni bumi ini, dan al-Bahr (البحر) adalah lautan. Dengan demikian penafsiran kedua kata tersebut adalah, kerusakan di daratan dan di lautan. Kerusakan di dartan maksudnya hancurnya ekologi (lingkungan manusia), sistem kehidupan; dari mulai pencemaran lingkungan, kebanjiran, kekeringan dan lain sebagainnya. Adapun kerusakan di lautan, yaitu kerusakan laut, yang berbentuk pencemaran, rusaknya ekosistem laut. 
Penafsiran di atas tentu berbeda dengan penafsiran sufi. Seperti yang dipahami orang kebanyakan, sufi menyoroti urusan akhlak, karenanya dalam menafsirkan ayat selalu dikaitan dengan akhlak, tidak terkecuali ayat di atas. Sufi dalam menafsirkan ayat di atas sedikit berbeda pandangan dengan mufasir pada umumnya. Sebagai contoh al-Bar (البر) dan al-Bahr (البحر) ditafsirkan berbeda dengan mufasir pada umunya. Jika mufasir pada umumnya dalam menafsirkan  kata Bar (البر) dan al-Bahr (البحر) seprti yang tersebut di atas. Hal ini berbeda dengan sufi. Kata Bar (البر) ditafsirkan oleh sufi dengan badan, dan al-Bahr (البحر) ditafsirkan hati. Dengan demikian penafsiran kalimat
   
ظَهَرَ اْلفسَادُ فىِ البَرِ وَالبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى النَّاسِ

Dapat ditafsirkan; kerusakan badan dan hati adalah ulah perbuatan manusia. Al-Imam al-Ghazali seorang sufi terkemuka yang hidup di zaman abasiyah, dan banyak menulis karya sufi, dalam salah satu karyanya, yakni “Rahasia Hati” berkomentar bahwa setiap perkataan manuasia direkam sama hati yang pada gilirannya akan diwujudkan dalam tindakana.
      Dalam psikotrafi Islam rasa malas, sedih, cemas, hidup di bawah tekanan, lemah, pelit, dan terlilit hutang adalah akibat dari dosa yang dilakukan oleh manusia. Perhatikan ilustrasi di bawah ini. Penulis kutif dari mata kuliah Agama dan Psikotrapi oleh Prof. Dr. Abdul Mujib.  


 




     Demikian juga penyakit, atau kerusakan tubuh manusia, disebebkan oleh perbuatan manusia. Diabet misalnya, atau darah tinggi akibat dari sikap yang tidak mau bersyukur. Salah satu wujud syukur adalah menggunakan seluruh karunia Allah di jalan yang Allah ridoi. Menggunakan perasaan tidak untuk menanamkan rasa benci, karena kebencian akan melahirkan kerusakan pada anggota tubuh.
      Prof. Dr. Kuraish Shihab mengatakan, bahwa penyakit fisik yang disebabkan psikis disebut psikosomatik.

Ceramah Maulud